HAMA PADA TANAMAN
KELAPA SAWIT
. HAMA
Kumbang (Oryctes
rhinoceros) dengan gejala serangan pada daun muda yang belum membuka, pangkal
daun berlubang-lubang. Pengendalian dengan menggunakan predator seperti ular,
burung dan sebagainya. Selain menggunakan predator hama juga dapat menggunakan parasit
hama tersebut seperti virus Baculovirus oryctes dan jamur seperti Metharrizium
anisopliae .
Nematoda
(Rhadinaphelenchus cocophilus) dengan gejala serangan pada daun. Daun yang
terserang menggulung, tumbuh tegak, warna daun berubah menjadi kuning dan
akhirnya akan mongering. Pengendaliannya dapat dengan cara pohon yang terserang
dibongkar dan dibakar, ataupun dengan cara tanaman dimatikan dengan menggunakan
racun natrium arsenit.
Ulat api (Setora
nitens, Darna trima, Ploneta diducta) dengan gejala serangan daun menjadi
berlubang-lubang dan selanjutnya hanya tersisa tulangnya daunnya saja.
Pengendalian dapat dengan cara pengaplikasian insektisida berbahan aktif
triazofos 242 gr/lt, karbaril 85 % dan klorpirifos 200 gr/lt.
Ulat kantong (Matisa
plana, Mahasena corbetti, Crematosphisa pendula) dengan gejala serangan daun
rusak, berlubang menjadi tidak utuh, dan tahap selanjutnya daun akan menjadi
kering serta berwarna abu-abu. Pengendalian dapat dengan cara aplikasi
insektisida yang berbahan aktif triklorfon 707 gr/lt dengan dosis 1.5 – 2
kg/ha. Dapat juga menggunakan timah arsetat dengan dosis 2.5 kg/ha.
Tikus (Rattus
tiomanicus, Rattus sp) Gejala serangan adanya bekas gigitan terutama pada buah,
bibit dan tanaman muda yang terserang pertumbuhannya tidak normal. Pengendalian
dapat menggunakan atau mendatangkan predator seperti burung hantu, ular dan
sebagainya, serta tindakan pengemposan pada tempat-tempat yang dijadikan sarang
oleh tikus.
Belalang (Valanga
nigricornis, Gastrimargus marmoratus) dengan gejala awal bagian tepian daun
yang terserang terdapat bekas gigitan. Pengendalian dapat menggunakan predator
seperti burung sebagai pemangsa alaminya.
Tungau
(Oligonychus sp) dengan gejala serangan pada daun yang terserang berwarna seperti
perunggu dan mengkilat. Pengendalian dengan melakukan aplikasi akarisida yang
mengandung bahan aktif tetradifon 75.2 gr/lt.
Ngengat (Tirathaba
mundella) dengan gejala serangan pada buah muda maupun buah tua terdapat
lubang-lubang. Pengendalian dengan cara pengaplikasian insektisida yang
mengandung bahan aktif triklorfon 707 gr/lt atau andosulfan 350 gr/lt.
Pimelephila
ghesquierei dengan gejala serangan pada daun yang terserang banyak yang patah
karena menyerang dengan melubangi tulangan daun. Pengendalian dapat dilakukan
dengan pengaplikasian semprot parathion 0.02 %.
II. PENYAKIT
Bud Rot atau
Penyakit Busuk Titik Tumbuh, gejala serangan pada tanaman yang terserang,
kuncupnya mengeluarkan bau busuk, kuncup membusuk dan mudah dicabut. Penyebab
serangan bakteri erwinia, pengendalian dapat mengaplikasikan bakteri yang
berfungsi sebagai pemangsa bagi bakteri erwinia.
Spear Rot atau
Busuk Kuncup, gejala serangan daun berwarna kecoklatan, jaringan pada kuncup
yang terserang membusuk. Penyebab serangan ini sampai saat ini masih dalam
kajian dan belum menemukan penyerang yang pasti. Pengendalian yang dilakukan
masih sebatas melakukan pemotongan bagian kuncup yang terserang.
Upper Stem Rot
atau Penyakit Busuk Batang Atas, gejala serangan memperlihatkan batang pada
ketinggian sekitar 2 m di atas tanah membusuk dan berwarna coklat keabuan,
warna daun yang terbawah berubah dan selanjutnya akan mati. Serangan disebabkan
oleh jamur fomex noxius, penanganan dengan cara membuang bagian batang yang terserang
dan menutup bekas luka dengan obat luka yang ada. Pada kondisi parah tanaman
dibongkar dan dimusnahkan.
Basal Stem Rot
atau Penyakit Busuk Pangkal Batang, gejala serangan pada daun yang terserang
akan berwarna hijau pucat, tempat yang terinfeksi mengeluarkan getah, pada daun
yang tua akan layu dan patah. Penyebab serangan adalah jamur Ganoderma,
pengendalian dan pencegahan dapat melakukan aplikasi dengan menggunakan bahan
yang mengandung Tricodherma ( produk CustomBio ), dapat disemprotkan kebagian
yang terserang dan penyemprotan pada tanah sekeliling tanaman pokok secara
melingkar.
Dry Basal Rot atau
Penyakit Busuk Kering Pangkal Batang, gejala serangan tandan buah membusuk,
pelepah daun terutama bagian bawah patah, penyebabnya jamur Ceratocytis
paradoxa, penanganan untuk tanaman yang sudah terserang secara hebat dengan
melakukan pembongkaran dan pemusnahan dengan cara dibakar.
Blast Disease atau
Penyakit Akar, gejala serangan pertumbuhan tanaman terlihat tidak normal, daun
menguning, keragaan tanaman tidak segar. Penyebab serangan jamur Rhizoctonia
lamellifera, Phytium sp , pengendalian dimulai sejak awal kegiatan di dalam
pesemaian dengan mempersiapkan media yang tidak terkontaminasi jamur, drainase
yang baik agar tidak terjadi kekeringan yang ekstrim pada tanaman.
Anthracnose atau
Penyakit Antraknosa, gejala serangan daun terdapat bercak-bercak coklat diujung
dan tepi daun, bercak coklat dikelilingi warna kuning dan terlihat sebagai
pembatas antara daun yang sehat dengan daun yang tidak sehat/terserang
penyakit. Penyebab serangan seperti jamur Melanconium sp, Botryodiplodia
palmarum, Glomerella cingulata. Cara pengendalian sejak awal mulai dari
pemindahan bibit, dimana seluruh media tanah bibit disertakan, jarak tanam,
penyiraman dan pemupukan yang dilakukan secara teratur dan berimbang, aplikasi
Captan 0.2 % atau Cuman 0.1 %
Patch Yellow atau
Penyakit Garis Kuning, gejala serangan terdapat bercak-bercak pada daun dengan
bentuk melonjong warna kuning dan di bagian dalamnya berwarna coklat. Penyebab
jamur Fusarium oxysporum, pengendalian melakukan proses inokulasi pada bibit
dan tanaman muda, atau dengan melakukan aplikasi bahan yang mengandung
Tricodherma & Bacillus ( produk CustomBio )
Crown Disease atau
Penyakit Tajuk, gejala serangan daun bagian tengah sobek, pelepah berukuran
abnormal atau kecil-kecil, penyebabnya bias dikarenakan menurunnya sifat
genetik indukan. Pengendalian dimulai sejak awal terutama melakukan seleksi
indukan yang bersifat karier penyakit ini, sehingga akan didapatkan bibit yang
mempunyai sifat-sifat yang sehat.
Bunch
Rot atau Penyakit Busuk Tandan, gejala serangan adanya miselium bewarna putih
diantara buah masak atau pangkal pelepah daun, penyebab jamur Marasmius
palmivorus. Pengendalian dengan menjaga sanitasi kebun terutama pada musim
penghujan, aplikasi difolatan 0.2 %, melakukan penyerbukan buatan atau
kastrasi.
No comments:
Post a Comment